KERATON KACIREBONAN

Keraton Kacirebonan di dirikan pada tahun 1808 oleh pangeran Muhammad Haerudin,menempati lahan seluas 2,5 Hektar. Keraton Kacirebonan memiliki museum,alun alun dan bangunan bangunan bersejarah lainnya.

PRABAYAKSA

Prabayaksa bermakna ruang utama yang biasa di gunakan sultan dan keluarga untuk menggelar acara dan upacara-upacara besar seperti penobatan sultan,menerima tamu agung atau pejabat tinggi Negara atau acara tradisi-tradisi lainnya

LAWANG SLAMET TANGKEP

Lawang slamet tangkep merupakan pintu utama sebelum memasuki gedung utama keraton.Pintu ini hanya di buka pada saat upacara khusus atau ketika ada tamu khusus yang berkunjung ke keraton

SOVENIRAN KERATON KACIREBONAN

Di salah satu sudut keraton terdapat ruangan yang dimana khusus menyediakan sovenir atau oleh oleh keraton kacirebonan untuk di perjual belikan

LAWANG KAHAGUNG ATAU GAPURA UTAMA

Merupakan pintu pembatas dari umum menjadi khusus.yang mana arti dari lawang kahagung sendiri adalah Gapura yang berarti pengesahan atau perizinan.

Senin, 14 Januari 2019


Keraton kacirebonan peninggalan sejarah cirebon

Keraton Kacirebonan merupakan salah satu keraton yang menjadi perpecahan Keraton Kanoman. Di keraton ini, bangunan dengan arsitektur unuk bisa anda dapati serta berbagai macam peninggalan sejarah yang masih tersimpan di bangunan seluas 46.500 meter persegi ini. hal unik yang terdapat di Keraton Kacirebonan ini ada pada arsitekturnya yang memiliki nuansa Belanda, Cina hingga Arab yang khas disetiap sudut bangunannya, serta bangunan induknya dengan bentuk menarik.
Keraton Kacirebonan menjadi bukti sejarah kesultanan Cirebon yang dulu sangat kuat sehingga menjadi lokasi penting penyebaran agama islam di Jawa Barat. Di Keraton ini, anda bisa menemukan bangunan induk dengan bentuk semi terbuka serta tiang penyangga kayu yang masih kuat menopang bangunannya. Selain itu ada banyak peninggalan sejarah lain di Keraton Kacirebonan ini yang akan diulas lebih lanjut berikut ini.
Lokasi Keraton Kacirebonan dan luas bangunan
Keraton Kacirebonan merupakan salah satu bukti kejayaan Kesultanan Cirebon, yang dibangun tahun 1800 M. Lokasinya di wilayah Pulasaren, Kecamatan Pekalipan sekitar 1 km dari Keraton Kesepuhan. Luas bangunan keraton ini sekitar 46.500 meter persegi dengan arsitektur percampuran dari gaya bangunan Cina, dan Belanda yang sangat kuat. Di keraton ini, anda bisa menemukan banyak bangunan induk dan berbagai bangunan lainnya dengan fungsi yang menarik.

Bangunan induk
Bangunan induk memiliki fungsi sebagai tempat tinggal sultan sehari – hari. Selain itu, di bangunan ini anda bisa mendapati beberapa ruang seperti ruang kerja sultan, kamar jimat hingga ruang tunggu bila prajurit ingin menghadap sultan. Selain itu, terdapat pula Paseban yang berupa bangunan menghadap timur dengan 4 tiang utama. Bangunan semi terbuka ini memiliki atap berbentuk joglo. Dibagian barat bangunan induk, anda akan menjumpai Tajug atau Mushola yang antara Tajug dan Paseban ini dipisahkan oleh tembok penghubung.
Gedong Ijo
Pada tahun 1875 Raja Madenda atau Pangeran Denda Wijaya membangun Gedong iji yang merupakan sebuah bangunan dengan tiga bagian yang ditempati keluarga sultan. Bangunan dengan bentuk persegi ini, menghadap timur dengan ruang tengahnya yang dibiarkan kosong. Sedangkan, Sultan Kacirebonan IV waktu itu juga membangun Pringgowati yang berfungsi sebagai tempat meletakan benda – benda kebesaran keraton dan tempat istirahat sultan.
Pinangeran
Terdapat pula ruang Pinangeran yang berfungsi sebagai ruangan untuk tempat tinggal kerabat sultan dan penyimpanan alat – alat untuk upacara muludan atau upacara pembersihan jimat atau pusaka. Selain Pinangeran terdapat pula Kaputran dan Kaputren sebagai tempat istirahat putra dan putri sultan di Keraton Kactulah beberapa peninggalan dan fungsi bangunan yang ada di Keraton Kacirebonan.
tulah beberapa peninggalan dan fungsi bangunan yang ada di Keraton Kacirebonan. Jadi, selain sebagai pusat pemerintahan, dulunya keraton ini juga berfungsi untuk menyimpan perlengkapan perang, gamelan dan berbagai peralatan keraton lainnya, yang saat ini bisa menjadi destinasi wisata sejarah anda di Cirebon. semoga bermanfaat.

TRADISI KHUSUS KERATON KACIREBONAN





                                                    

TRADISI YANG SERING DILAKUKAN DI KERATON KACIREBONAN

KERATON KACIREBONAN
Keraton Kacirebonan merupakan salah satu objek wisata ialah tempat untuk mengenalkan diri kita terhadap benda-benda, pelaratan, situasi  dan masih banyak lainnya.
Keraton kacirebonan sangat strategis untuk dikunjungi karena banyak kendaraan umum yang berlalu lintas. Dan pada zaman sekarang ini merupakan zaman yang sangat modern kita bisa kemana saja dengan menggunakan Google Maps.
Jika kita berkunjung ke Keraton Kacirebonan kita akan dipandu oleh Pemandunya, maka kita akan mendapatkan dan lebih mengerti informasi lebih banyak lagi dan lebih detail.
Lahan untuk parkir kendaraanpun begitu cukup luas, dan sebelum masuk ke dalam keraton kita membeli tiket terlebih dahulu di ruang Loket dengan seharga Rp. 10.000.

Di keraton Kacirebonan pula mempunyai banyak tradisi-tradisi, seperti:
1.      Tradisi Likuran
Tradisi likuran ialah tradisi yang diadakan pada saat malam-malam ganjil, yaitu pada prtengahan bulan Ramadhan.Acara tersebut bertujuan untuk memuliakan Lailatuk Qodr (malam turunnya al-qur’an).
Acara tersebut dilangsungkan di halaman depan Bangsal Prabayaksa yang diisi dengan tadarusan hingga khatam 30 juzz al-qur’an.

2.      Tradisi Rajaban
tradisi Rajaban yang berada di Keraton kacirebonan dilangsungkan setiap tanggal 27 rajab do bangsal prabayaksa keraton kacirebonan sejak waktu magrib hingga malam hari.
rangkaian acara dimulai dengan sholat magrib hingga isya berjamaah dan dilanjutkan pula dengan pembacaan kitab yaitu tentang perjalanan irsa mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh salah satu seorang penghulu keratonnya itu sendiri.
selain dihadiri oleh Sultan beserta keluarganya, akan tetapi acara tersebut diikiuti pula oleh seluruh kerabat keraton, segenap abdi dalem, para ulama sekitar keraton, dan oleh masyarakat umum. Dalam kesempatan tersebut biasanya ditampilkan pula beberapa kesenian tradisional Braid an ceramah agama oleh ulama setempat
.
3.      Tradisi Ruwahan
tradisi ruwahan adalah tradisi yang dilakukan sebulan sesudahnya yakni di bulan ruwah (sya’ban) tepatnya dilakukan pada setiap tanggal 15 ruwah/sya’ban dan diadakan pula tradisi pembacaan kitab yaitu bahasa jawi yang akan memaparkan tentang keutamaan bulan sya’ban.
Disini terdapat pula rangkaian acara, rangkaian acara ini sesungguhnya adalah ajakan dari pihak keraton untuk seluruh umat islam agar mempersiapkan datangnya bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak doa dan amal ibadah, sehingga allah SWT memperkenankan kita untuk sampai di bulan suci Ramadhan ini, dan kegiatan acara inipun terbuka untuk umum.

ALAT-ALAT RUMAH TANGGA

Alat-alat rumah tangga merupakan sebuah perlengkapan yang digunakan setiap harinya.
Di keraton Kacirebon inipun mempunyai berbagai macam alat rumah tangga yang dulu digunakan oleh para Sultan, Ratu, maupun keluarganya.
 
Alat-alat rumah tangga tersebut yaitu:
1.    1.  Dispenser
Dispenser yaitu  sebuah alat atau tempat air pada zaman kerajaan yang merupakan pemberian dari Negara Inggris.

2.     2.Piring
Piring yaitu tempat untuk makan Sultan beserta  keluarganya yang merupakan pemberian dari Negara Cina, piring-piring tersebut memiliki bentuk yang  besar-besar

3.    3.  Penampan
Penampan alat yang digunakan untuk upacara sacral seperti contohnya: Acara  Maulid Nabi dan biasa juga untuk tempat buah-buahan atau bisa juga untuk tempat bunga. Penampan pada zaman sekarang biasa disebut dengan Nampan.

4.   4.   Tempat lilin
Tempat lilin ini biasanya digunakan untuk alat menyimpan lilin yang mana sebagai penerangan karena pada zaman dahulu belum ada listrik. Jadi, mereka menggunakan tempat lilin untuk alat bantu penglihatan dikala gelap melanda

MENGENAL ALAT MUSIK TRADISIONAL DI KERATON KACIREBONAN







                                                ALAT MUSIK TRADISIONAL

Indonesia memang merupakan bangsa yang kaya akan keragaman seni dan budaya, mulai dari berbagai suku, rumah adat, lagu daerah, tarian adat, hingga alat music traisional yang unik dank has.
alat-alat music tradional ini terdapat di bebagai daerahnya masing-masing yang mempunyai fungsi, makna, dan segi keindahan seni music yang mencirikhaskan.
Alat music tradisional merupakan musik atau seni suara yang berasal ari berbagai daerah.Musik tradisional adalah music yang lahir dan berkembang di setiap daerah tertentu dan diwariskan atau diturunkan secara rutin, dari satu generasi ke generasi berikutnya.Musik ini biasanya menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi yang berada di daerah setempat tersebut.

Di keraton kacirebonan ini banyak sekali terdapat alat music tradisional, seperti:
1. Gamelan
Terdapat sebuah gamelan yang dinamakan “gamelan denggung” yaitu (mandeng kang maha agung), yang artinya “dalam semua kehidupan, hanya memandang dan memohon kepada sang pencipta, yakni Allah SWT, bukan kepada yang lain.”
Gamelan ini biasa dibunyikan pada saat musim kemarau tiba yang berkepanjangan, yang bermaksud sebagai ritual untuk mendatangkan hujan yang diawali dengan doa bersama (sholat istiqo) oleh seluruh masyarakt umum dan penduduk sekitar.
Gamelan merupakan alat music tradisional Cirebon yang masih lestari hingga saat ini. Dari bebrapa jumlah gamelan warisan Cirebon , tidak semuanya dapat dibunyikan kapan saja, karena mempunyai syarat khusus.
Sebagai masyarakat, beranggapannya bahwa memandang gamelan tersebut merupakan alat music tradisional yang berfungsi sebagai media untuk mendatangkan hujan. Namun pada hakikatnya alat music ini merupakan sebuah gamelan yang penuh makna dan symbol tersendiri 
Dan disetiap Keraton itu memiliki ritual tersendiri dan yang pasti berbeda-beda antara keraton satu dan keraton yang lainnya.
2. Gendang
merupakan alat music yang dimainkan dengan cara dipukul.
gendang mrupakan pula suatu alat tradisional yaitu untuk mengatur irama
3. Bonang
merupakan instrument melodi terkemuka. Alat ini dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh pada bagian atasnya yang menonjol

5. Kolintang
dahulu kolintang dipakai dalam upacara-upacara ritual.

Music tradisional banyak yang menggunakannya karena sebagai salah satu sarana mengeksresikan diri kita lewat alunan musiknya yang begitu meresap.
Dari berbagai pengertian dan ciri-ciri musik tradisional tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa music tradisi cenderung bersiat eksklusif yang berarti music ini tidak dapat dinikmati oleh masyarakat diluar kebudayaan yang melahirkan kebudayaan tersebut. Karena setiap daerah itu memiliki kebudayaan yang berbeda, maka dari itu tidak akan mungkin bisa jika adat dan tradisi kita dilihat atau dingarnya karea mereka belum tentu bisa menerima, menikmati dan mengerti tentang kebudayaan Cirebon. Oleh sebab itu, music tradisi cenderung kurang dapat berkembang sehingga music ini sering disebut sebagai music tradisional.
Maka kembangkanlah adat dan budaya tradisi daerah kita sendiri.
Dengan dijelaskannya secara keseluruhan tersebut kita dapat mengenal secara mendalam keanekaragaman budaya bangsa termasuk peralatan music daerah ini. Maka akan menambah rasa cinta kita terhadap tanah air bangsa .

Kelebihan:
1.      Memiliki bentuk yang berbeda dan begitu unik dengan alat music lain pada umumnya
2.      Memiliki ciri khass tersendiri
3.      Dimainkan ketika ada acara khusus
4.      Alunan suara musik yang indah

Kelemahan:
1.      Tidak dapat dimainkan secara sembarangan
2.      Model atau bentuknya masih belum rapih
3.      Kurangnya perawatan khusus terhadap berbagai alat music tersebut

MUSEUM



   MUSEUM

Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat,Indonesia. Kota ini berada di pesisir pulau jawa atau yang dikenal dengan jalur pantura.
Kota Cirebon memiliki seni dan budaya tradisi khas yang bernuasa islam serta bercirikan tentang kehidupan dan perjuangan. Cirebon juga memiliki kegiatan tradisional yang sampai saat ini masih dilaksanakan. contohnya seperti : sedekah bumi. Muludan  (setiap bulan maulid di kalender islam), nadran .
Kebudayaan yang berada di Cirebon sebenarnya memiliki potensi yang sangat potensial yang untuk dikembangkan

Keraton Kacirebonan
Keraton kacirebonan dibangun pada tahun 1800, keraton ini banyak menyimpan benda-benda peninggalan seperti keris wayang, perlengkapan perang, gamelan, dan masih banyak yang lainnya.

Seperti halnya keraton kesepuhan dan keraton kanoman, dan keraton kacirbonanpun tetap menjaga, melestarikan, serta melaksanakan kebiasaan dan upacara adat seperti Upacara Panjang Jimat dan sebagainya.

Bahwa keraton itu mempunyai masalalu yang begitu keras pada zaman dahulu untuk menentukan siapa saja Sultan atau Pemimpin yang pantas untuk memimpin pada setiap keraton tesebut, maka dahulu sempat terjadi peperangan yang sangat hebat hingga mengakibatkan ke masyarakat Cirebon itu sendiri.

Atas kejadian tersebut maka banyak meninggalkan benda-benda bersejarah, yang kemudian dimuseumkan, seperti:
1.      Souvenir
2.      Persenjataan
3.      Alat music tradisional
4.      Pakaian
5.      Naskah-naskah kuno



PENJELASAN 


1.      Souvenir
a.       Kain
Yaitu terdapat beberapa jenis kain yang merupakan koleksi dari keraton. Kain tersebut merupakan kain asli yang terbuat dari Cirebon.


b.      Aksesoris
Yang terdiri dari aksesoris-aksesoris yang biasa digunakan untuk para wanita pada saat acara tertentu.
c.       Cindera Mata
yaitu di keraton terdapat tempat khusus untuk tempat berbagai cindera mata yang di perjual belikan kepada pengunjung keraton,  

Jadi keraton ini sebagai salah satu tempat untuk berkunjung tetapi memberikan kepuasan pula terhadap pengunjung yaitu sudah disediakan tempat yang berisikan souvenir ataupun cindera mata lainnya yang bisa dibeli dan dibawa pulang sebagai koleksi sendiri.

2.      Persenjataan
Terdiri dari pedang, tombak, dan keris. Yang telat dipergunakan pada saat jaman peperangan, dan wujud bendanya masih ada hingga saat ini.
Benda-bendanya disimpan begitu rapih dan di tempatkan di tempat yang begitu aman dan masih tetap bisa di lihat oleh para pengunjung.
a.       Pedang
b.      Golok : senjata khas Cirebon tetapi bukan pemberian dari Negara lain
c.       Keris : biasa dicuci pada saat Maulid Nabi tetapi dalam waktu setahun sekali

3.      Alat music tradisonal
Terdapat sebuah gamelan yang dinamakan “gamelan denggung” yaitu (mandeng kang maha agung). Gamelan ini biasa dibunyikan pada saat musim kemarau tiba yang berkepanjangan, yang bermaksud sebagai ritual untuk mendatangkan hujan yang diawali dengan doa bersama (sholat istiqo) oleh seluruh masyarakt umum dan penduduk sekitar.
Dan disetiap Keraton itu memiliki ritual tersendiri dan yang pasti berbeda-beda antara keraton satu dan keraton yang lainnya.

4.      Pakaian
Merupakan sebuah pakaian yang biasa digunakan untuk upacara-upacara penting kerajaan.

5.      Naskah-naskah Kuno
Yaitu sebuah naskah yang terdiri atas surat-surat pada masa kolonial dan terdapat juga Al-qur’an yang disertai dengan sastra Cirebon


Kekurangan:
1.      Kurangnya kebersihan disekitar area tempat wisata tersebut
2.      Lampu peneranganpun kurang kurang memadai

Kelebihan:
1.      Semua benda-benda peninggalan masih tertata rapih
2.      Asset ataupun surat-surat masih terpajang
3.      Memudahka para pengunjung untuk memiliki souvenir seperti jaman dahulu